NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Kamis, 03 Maret 2011

Siapakah Hujanku?

Bising terdengar dari berbagai tanya tentang pribadi hujan yang tertulis.
Siapakah hujanku?
Tak mereka temukan subjek yang spesifik untuk apa yang mereka cari.
Kusenyumkan pada sebuah bimbang, perlahan membuka kembali buku itu dan kubalik satu demi halaman.
Bercerita tentang sebuah perumpama untuk kata ganti sebuah subjek, namun bukan pada satu pokok yang konstan.
Mengapa?
Hujan tak konsistenkah hingga harus berganti subjek?
Yang turun adalah satu dan sejuta tetes air damai yang menguap dari berbagai sungai harapan dari segala penjuru.
Hujanku tak berganti, namun rata mewakili tiap tetes yang hendak menapak pada aspal panas bekas penat terik siang hari.
Mengapa hujan?
Yang datang adalah selalu dalam kesegaran, menyiram segala problematika runyam dan mungkin tak terselesaikan jika otak tetap terbiar dalam haus.
Kulanjutkan langkah meski hujan kadang melemahkan stamina.
Hujanku tak berganti, sebuah peran pengganti guna mempercantik tiap kata yang harusnya tak bisa tanpa kudandani dengan lipstik maupun bedak.
Itulah hujanku, bukan tentang sebuah pertanyaan, namun untuk sebuah penyelesaian.

(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)

4 komentar:

  1. hujan adalah salah satu yg terpenting dalam dirimu. selalu simpanlah lah hujan itu. biarkan ia selalu mengguyurkan air sejuknya kepadamu. yakinlah bahwa hujan akan selalu ada disaat apapun dirimu. lelah, gundah, galau, sedih, senang, bahagia dan semuanya. karena hujanlah, jiwamu.

    BalasHapus
  2. Nice Post...
    Sedikit promosi...
    Visit my motivation blog
    hamue.wordpress.com

    BalasHapus
  3. saran : o ia bos kalo bisa setingan pesan yg gak usa pake log in akun dulu soalnya agak ribet bro...

    BalasHapus
  4. hujanlah yang menyegarkan nuranimu, ia tak pernah mengeluh meski kau memintanya tiap waktu. dengan kesederhanaan ia memberikan setetes rintik segarnya untuk mengganti peluhmu. karna kau hanya menginginkan setetes namun abadi untuk jiwamu ...

    BalasHapus