NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Senin, 25 Agustus 2014

Deskriptif Nonaktif


Selama di kota perantauan yang lain, aku sering berbalas BBM dengan salah satu kawan kuliahku dulu, Nadila. Perempuan berkerudung yang dulu kutahu suka dengan gaya casual dan sepatu sneaker. Dia sering menanyakan kabarku, mengirim pesan di BBM, menghubungiku lewat Skype, berbalas mention di Twitter, dan beberapa bentuk perhatian yang lain. Aku suka dengan perhatiannya.
Pertemuanku dengan Nadila di kedai susu di Kota Malang saat itu adalah yang pertama kali sejak dua tahun kami lulus kuliah. Tepatnya sejak kedekatan kami yang berawal hanya dari media-media sosial dan media maya. Kita sering menyebut sebagai kawan maya. Pertemuan yang sangat berkesan saat itu, dia tidak berubah dengan gaya khasnya yang dulu memang sempat kusuka.
Selain untuk show, salah satu alasanku menerima kembali pinangan untuk plesir ke Malang adalah ingin bertemu dengan Nadila. Entah, meski kami belum jelas berstatus apa -hanya dengan sebutan kawan maya- tapi ingin hati ini untuk menemuinya. Malam ini, setelah mengisi di workshop siang tadi, memang masih sedikit terbayang perempuan yang kukira adalah perempuan berkerudung ungu siang tadi. Aku sangat yakin itu dia. Entah mengapa tadi seperti dia tidak mendengar atau menangkap maksudku.