NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Senin, 26 September 2011

Mencintaimu Sulit

Mencintaimu memang sulit. Segala yang kaurasa benar tak pernah berkata benar oleh pikiranku. Selalu kausebut sebuah jurang curam penuh darah bangkai kerbau hasil terkaman singa yang lapar kepemimpinan itu adalah surga. Sebuah cinta setajam pedang yang siap menghunusmu tak pernah padam untuk menerka, sedang apa yang kupikirkan saat itu. Hebat, ini adalah kebeningan alam yang kurasa tak pernah datang. Apa? Bukan, ini bohong! Mencintaimu tetap sulit, tetap sesulit memakan kulit durian dengan pasangan air kelapa muda yang penuh bercak darah.

Mungkin kau akan bingung, apa yang sedang kutulis. Ini hanya pelampiasan terhadap emosiku yang tak kuat membendung sepoi badai pagi. Ya, aku tak semudah dulu dalam mencampur segala kata menjadi syair puitis. Aku lebih ditenggelamkan oleh alam ke dalam dunia maya yang nyata. Apa ini? Aku benar-benar hilang dalam ketegangan indah.

Kau. Mencintaimu sangat sulit. Belum bisa kupecahkan untuk jawabanku. Aku tak pernah ingin mati, mungkin hanya beristirahat di dalam liang lahat untuk beberapa abad. Fosil yang kutinggalkan adalah bukti bahwa aku masih putih, masih akan selalu memecahkan kesulitan itu. Kau berpikir bahwa aku lebih sulit? Kau jauh lebih dari itu.


(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)

1 komentar:

  1. jika mencintai itu sulit, orang tidak akan mau untuk jatuh cinta. cintai dengan caramu sendiri..

    BalasHapus