NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Minggu, 18 September 2011

Kamuflase

Aku kehilangan secangkir air putih yang kutuang beberapa menit sebelum aku pergi menuju negeri entah apa namanya. Sengaja kutinggalkan gelas berisi air putih itu tanpa kuberi nama karena aku yakin tak ada yang sudi meminumnya. Ia hanya gelas hina, yang berhak meminumnya adalah budak seperti aku, bukan petinggi-petinggi negara.

Mungkin aku pergi terlalu lama. Gelas itu seketika telah mengering saat aku kembali. Aku tak ingin berburuk opini, yang kutaksir adalah ia telah mengering karena terik matahari yang memaksanya segera mengudara membentuk awan putih. Tentu bukan diminum orang lain, tentu bukan. Bukan!

Sudahlah, gelas itu telah kering. Meski telah kucoba beberapa kali mengisinya kembali dengan air putih yang baru, tetap saja itu hanya air putih yang masih baru. Wujudnya memang tetap air putih, namun ia bukan air putih yang hendak kuminum dulu.


(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar