NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Selasa, 27 September 2011

Melamun


Apa?

Coba kaupikir, telah lama kutinggalkan buku tentang hujan itu, mungkin sudah sedikit berdebu dengan background sarang laba-laba yang membungkus nista dari penat akhirat. Tak pernah kugoreskan tinta darah lagi di atas lembar buramnya. Bukan, aku bukan telah bosan pada hujan. Aku tetap mencintanya, hanya saja sangat perlu kulakukan rotasi pemikiran agar penggilaku tak bosan melihat guratan debu yang kugambar pada tebing kelam.

Seseorang bercengkrama denganku sore ini di depan serambi rumah tua. Ternyata ia berpikir bahwa kisahku akan sesuai dengannya, persis. Aku tertawa santai. Ya, memang bukan akan seperti itu. Hujan di beberapa hari yang lalu hanya sekadar lewat sedetik untuk memastikan aku tetap basah dan segar. Ia bukan ingin menguasai kemarau hitam lagi, karena memang belum saatnya ia datang.

Lalu apalagi yang harus kupasrahkan?

Ah, tidak. Aku harus berangkat ke jembatan kenangan itu, sekarang juga!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar