NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Sabtu, 01 Januari 2011

Cahaya Mungil Bidadari

Malam semakin gelap.
Embun pun semakin egois, seakan tak mau mengalah dengan bulan.
Berkumpul, menjadi kabut yang menutupi sinar malam.
Mata mulai berontak.
Ingin melihat bintang, namun terpagar oleh kabut yang memutih seputih kafan yang pucat.
Angin pun menusuk pori-pori kulit.
Mereka berhembus bak penjahat yang ingin membunuh korbannya.
Di tengah keributan malam yang mencekam, ku temukan seberkas cahaya merah jambu.
Cahaya indah, yang menerobos kabut dengan susah payah agar terlihat keindahannya.
Sesaat, cahaya itu menjadi sosok mungil berparas bidadari.
Tanyaku, tipukah ini?
Bukan!
Separuh hatiku berontak.
Lalu menjawab, itu adalah bagian dari separuh hatimu yang hilang.

(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar