NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Selasa, 04 Januari 2011

Pemimpin, Penjual Harapan Kosong

Tersentak melihat sebuah pernyataan.
Perih!
Dasar apa yang kau gunakan?
Semua terdiam, lalu bangkit dan tergerak batinnya untuk berontak.
Pemimpin memang penjual sejuta harapan, namun tak pernah dapat memuaskan mereka.
Kau terduduk nyaman dengan secangkir kopi hitam legam, menghirup asap kepahitan dunia.
Kau luruskan kaki dan tangan, meregangkan otot yang tak kaku.
Sangat nyaman, namun tak memandang apa yang kau duduki.
Ya, kau duduk di atas punggung para pengharap, yang masih terpaku dan terinjak.
Mengais tanah dan meminum air hujan demi pertahankan dunia.
Nafas yang terhirup tak cuma-cuma, segalanya keras.
Batu apa kau?
Bahkan tak pernah menghirup udara kemiskinan.
Kau rasakan segala kemenangan yang dengan mudah kau dapatkan.
Kau pandai, hebat, dan mungkin sempurna.
Kau miliki apa yang menjadi kami, kau genggam kuat harapan kami.
Tapi tak kau masukkan dalam hati, kau buang jauh harapan kosong itu!
Tertawa, tersenyum, lalu terdiam.
Tak pernah kau renungkan seberapa hinanya air hujan yang mereka minum?
Sangat sakit.
Dan itu yang kau sebut menang.

(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar