NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Jumat, 14 Januari 2011

Bintangku

Ketika kupejamkan mata, berat yang kurasakan.
Pekat, kelam, gundah tak beraturan.
Hati tak pernah kosong, akal pikiran tak berhenti terisi wajahnya.
Ia tertawa, senyuman manis terukir dalam mimpiku.
Lalu kuterjaga, mata terbuka, akal pikirku menuju padanya.
Hujan tak datang hari ini, terik pun tak ada kabar.
Hanya angin sepoi yang menyapaku, sepi.
Bahkan awan legam tak melirikku, acuh.
Sesal? Bukan sesal yang harus kusalahkan.
Cinta? Aku muak mendengarnya.
Aku pun percaya pada sebuah sayang yang tulus, mengalir bagai air yang bahkan tak menyerah meski tertabrak karang.
Aku hanya untuknya, ia adalah aku.
Tak pernah ingin menghapus sebuah senyum, yang ia ukir abadi dalam mata hinaku.
Aku, untuknya.

(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar