NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Rabu, 08 Desember 2010

Hanya Untukmu

Kudengar teriakannya, teriakan hujan yang tak didengar siapapun.
Gemuruh mereka berdatangan ramai.
Petir yang setia menemani di tiap awal kedatangannya, selalu menjadi pembuka.
Hujan sempat tak membasahi permukaan bola dunia.
Hujan sempat membuat makhluk paling sempurna merindukannya.
Ia absen memasuki hati kecil manusia yang pernah cinta padanya.
Ia mencoba kembali, mengobati pilu yang berkeluh asa.
Mencoba menghibur, kembali seperti saat pertama kali menitikkan airnya di bumi.
Namun hujan tak mengerti, yang dilakukannya tak sepenuhnya kembali.
Sempat menyakiti ulu hati, perih.
Hujan pun bertanya, “Aku adalah dulu, yang indah. Adakah sayatan hati untukmu?”
“Aku hanya ingin sebuah senyuman, yang kulihat saat aku pertama kali menitikkan airku.”

(Fahmi Rachman Ibrahim, 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar