NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Rabu, 15 Desember 2010

Malam Ini Gundah

Atap tinggalku berderu, tertiup angin kacau yang tak permisi.
Hujan, kali ini datang bersamanya, namun ia terlihat marah.
Aku belum sadar apa yang dimintanya.
Kucari tahu, gagal.
Kukira Sang Pencipta sedikit beramarah sehingga hujan pun ikut perintah-Nya.
Aku bertengadah, aku mencoba bertanya pada-Nya.
Mungkin Ia sedikit marah.
Tidak, aku yakin Ia tak pernah marah, terkadang hanya sedikit menegur, walau terasa sedikit menusuk di dada kiriku.
Aku tak dapat berulah, aku kembali dan merapatkan pintu.
Kubuka buku ini, kutulis apa yang terjadi.
Kulukiskan, meski aku sadar tak akan tergambar seperti apa yang Ia lakukan malam ini.
Sedikit terasa padaku bahwa hati sedang gundah.
Angin kacau dengan nakal menerobos menuju hati yang terbuka saat aku lengah.
Menyayat, kegundahan telah tak terbendung.
Asap tebal menyelimuti pandanganku dan aku buta.
Aku berusaha bernafas, berlari dengan langkah galau.
Malam ini gundah, suara parau membisingkan telingaku.
Malam ini gundah, otak seakan malas.
Malam ini gundah, entah.

(Fahmi Rachman Ibrahim, 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar