NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Minggu, 19 Desember 2010

Aku Adalah Hujan

Saat bulan membusungkan dada di waktunya, terkadang aku iri.
Matahari sangat mengerti keadaannya, ia mengalah pada bulan karena ini bukan waktunya, namun bulan.
Matahari pun termenung, terbungkam awan kelabu yang mencoba menenggelamkannya dari pandangan segala makhluk.
Terkadang, aku ingin menjadi hujan, yang bisa datang kapan saja dari langit, tanpa menunggu waktu seperti matahari dan bulan.
Jika aku adalah hujan, aku akan datang kapan pun menghibur tanah yang kering, tanaman yang haus, atau hewan yang gerah.
Aku terbungkam oleh keheningan di depan buku ini.
Aku merindukannya, mungkin ia lupa bahwa aku adalah hujan yang selalu datang kapan pun untuk membasahi permukaan bumi, yang kapan pun bumi butuhkan.
Namun aku tak pernah lengah, aku hanya ingin apa yang terbaik.
Mungkin salah jika aku mencoretnya dari akal pikiranku, mungkin memang sebuah keegoisan hujan yang harusnya bisa datang kapan pun.
Aku masih berusaha berpikir, harusnya aku pun tahu, bahwa awanlah sahabat terbaik hujan.

(Fahmi Rachman Ibrahim, 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar