NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Rabu, 22 Desember 2010

Sempurna, Seperti Mata Mereka

Sangat lega, nafas yang terhimpit rindu kini terobati.
Meski tubuh tak sesempurna hari lalu, kukorbankan demi bertatap muka dengan mereka.
Dan aku sempat merindukan hujan.
Hujan datang menyambutku yang menginjak tanah kelahiran, seperti biasa.
Kulangkahkan kaki memasuki rumah merah jambu.
Kuraih lengan yang masih utuh, kucium dengan isak tangis.
Sedikit kulirik, lengan lainnya masih belum kembali.
Penat lenyap, melarikan diri ke sisi lain bumi.
Aku mulai sempurna, kuletakkan ransel hitam yang penuh dengan beban masalah.
Hujan masih merintik perlahan.
Kuhabiskan malam ini dengan mereka, aku puas.
Tak bisa berkata banyak, namun yang mampu hanya linangan air mata.
Hidup sempurna karena mereka.
Ya, sempurna seperti mata mereka.

(Fahmi Rachman Ibrahim, 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar