NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Sabtu, 26 November 2011

Kelu

Air

Tak kutemukan lagi hujan tiga hari

Tak kuminum pula ronggokan mimpi dalam sepi

Luluh dalam peluh yang melebur dengan dubur

Pembunuh dengan asap-asap meresap hinggap pada lembab


Air

Pada subuh aku meronta dingin

Jenuh untuk penat yang merenggut senyap kelu

Aku tersiram pada deburan sinar mata

Jubah putih penutup tepi jurang merangsang gendang


Terkulai terkapar gempar pada hambar maghrib

Tetap kutatap jauh ke dalam sorot juangnya yang siap menerkam

Terkam cinta pada tinta kelam


Rajin menggetar jiwa hingga luluh lantah terlintah hina lalu sepi

Lagi

Sepi

Dan malam

Untuk guratan air dalam kendi yang segar

Beraroma batu patung candi benak sang pemimpi

Malam masih kelam


Aku masih cinta

Meski aku terjebak dalam beku

Meski aku bergetar dalam angin

Aku dingin


(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar