NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Rabu, 09 November 2011

Delapan Bintang


Malam itu gerimis setia menyapa beku untuk selalu (dan masih) menampar aku

Pada embun, awan tak bergeming sepi dan berkedip

Hujan yang mendominasi gundah malamku seakan mematikan rasa lelah

Harusnya malam ini


Ya, malam ini

Malam dengan segala penyambutan hebat di antara bintang dan bintang

Bintang

Bukan hujan!

Bukan hujan lagi yang selalu kausebut aku mencintainya, ini bintang!

Sekitar delapan kali kuulang pengucapan mantra pada langit

Berharap lebih untuk semua kabut agar segera beranjak dari selimut malam

Lalu tersingkirkan oleh rasi-rasi bintang yang harusnya datang

Malam ini


Sengaja kubuai guntur agar tak mendengar rintihan pelacur malam

Aku bangun, atas mimpi-mimpi yang lama kugantung di kamar mandi

Kubiar hingga mengembun busuk di samping air lusuh

Saat mencoba untuk meraih kembali, sedikit telah luntur dari genggaman

Tidak, ini masih mimpiku


Tak pernah aku hapuskan gelap dengan paksa

Hanya karena aku terlalu membara, bersemangat menampik gerimis

Hanya untuk merangkai bintang menjadi mimpiku, nyata

Ini nyata, aku dan bintang nyata

Kami nyata


Aku bahagia, gundah terusik dari mimpi dengan penat yang pergi berlalu karena bosan

Aku berhasil

Kugubah malam tanpa angin dingin

Lalu kurangkai lagi bintang ini, delapan


#8thjrocks1spirit


(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar