NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Kamis, 17 November 2011

Dan Embun


Matahari pagi

Pagi ini ingin kupeluk dengan napas hangat di antara para embun

Meski mereka menerobos di sela-sela jendela yang masih tertutup rapat

Suara keras pejantan-pejantan ayam bersahutan membangunkan alam, bahwa dunia masih milikku, dan kamu

Masih dalam konteks kesegaran embun, bukan kebekuan lagi

Kamu ada di antara embun, lalu secercah sinar dari matahari menerobos lalu meruntuhkan beku yang telah kadaluarsa, aku siap menyambut langit

Meski yang datang beberapa gerimis sepi dengan campuran air hitam kelam

Ya, aku matahari

Lalu kamu embun

Aku menghangatkan pagimu

Kamu menyejukkan pagiku


(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar