NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Rabu, 02 November 2011

500 Detik

Jadi, 500 detik itu berharga sekali

Malam ini, lagi-lagi menabrak pandangannya,

memaksanya untuk kuat melihat serta meraih cahaya mata itu

Meski sebelumnya tak pernah nyata dan selalu sementara


Di 20 detik pertama,

memang belum terlihat apapun, masih belum berubah sedikit pun

Wajahnya tetap seperti apa yang kusuka

Senyumnya?

Sama, masih seperti yang kusuka


Di 80 detik kedua,

lalu kucoba bereksperimen

Kubayangkan guratannya itu orang lain

Gagal

Ia tetap masih sama

Tetap sama

Bahkan sorot itu tak pernah bisa terwakili


Menjelang 500 detik,

ia mulai panik

Alibinya, ia takut aku lelah,

lelah menghadapi apa yang kutantangkan pada dunia

Ia terlihat melemah, seperti biasa,


telah berpijak tepat di detik ke-500, ia sudahi

inilah angka terbesarnya

Katanya,

ia akan bisa lebih lama lagi

Benar atau tidak, aku tetap gila malam ini

karena senyumnya

hingga di detik ke-500


(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar