NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Senin, 24 Oktober 2011

SAC, Setelah Duapuluhtiga Itu

Lemah saat dipandang

Tapi mencuri pandang saat aku lengah

Saat kalah dalam debat, lebih memilih diam

Di waktu lain, aku yang selalu kalah berdebat


Kebiasaan yang unik

Mengekspresikan ke-grogi-annya dengan menarik rambutku

Tapi aku suka

Setelah itu, ia tersenyum simpul


Baru saja, ia coret punggung tanganku

“Linda sayang Fahmi J

Seketika ia coba menghapusnya, tapi gagal

Masih berbekas

Karena memang tak akan bisa hilang


Bahkan, ia mencelaku, “Geje banget, sih...” saat kutulis ini

Aku tahu dan paham, ia sedang salah tingkah

Tepat! Ia tarik lagi rambutku, kekuatan penuh!


Semakin grogi, ia coba buang pandangan

Namun semakin terlihat, semakin salah tingkah


Saat kaubalik lembar ini, mungkin telah lusuh

Ya, ia semakin grogi, terpaksa aku rusak kertas ini

Alibinya, ia berkata aku jahat

Hanya sedang salah tingkah


Lagi, ia menantangku bertabrak pandangan

Masih 5 detik, ia mulai tersenyum merah

Lalu menyerah, lagi


Ia coba gagalkan aku untuk terus menulis

Lihat, ada bekas coretan di awal bait ini, bukan?


Di tiap bait yang kutulis, selalu direspon sebuah tarikan pada rambutku

Lalu ia memilih diam, sambil mencuri mata dan senyum


Semakin memuncak, ia hancurkan rambutku dengan 2 tangan

Berantakan!

Setelahnya dirapikan kembali


Hey, ia curi penaku, mencoret-coret lengan tulisku!

Dengan suara yang sedikit hilang melemah, ia melenguh, “Sudah!


Sudahlah, tak akan pernah hilang

Sayang itu... J (Ini coretan darinya)


(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)

1 komentar:

  1. curhat mi?
    but, it is nice. or NICE.
    ada kemesraan dan kebahagiaan yang tergambar dari setiap kalimatmu. ada juga rasa malu dan canggung gadis yang mengintip dari celah-celah kreativitasmu. ini seperti, lukisan tak berbentuk namun bermakna penuh.
    once again, it is NICE.

    BalasHapus