NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Sabtu, 08 Oktober 2011

Lewat Jendela

Fajar kembali. Lalu dengan nakal embun mengintip dari balik jendela. Memang nakal, embun membawa suhu dingin yang mencambuk kulit dan membangunkan pagi untukku. Masih belum pagi, ini terlalu dini, ini fajar. Subuh.

Gemuruh adzan subuh bersahutan juga membangunkanku. Dengan balutan air wudhu, air ternyata lebih menampar wajahku dan membangunkan aku bahwa inilah fajar. Sejuk yang berlebih.

Ayat-ayat Al-Quran yang mendengung di surau-surau yang entah di mana jaraknya dari gubukku terdengar parau, atau karena telingaku terlalu berdosa?

Dia salah satunya membangunkanku. Ah, suaranya yang merdu membuatku bangga pada hatiku. Dengan rajin dan telaten ia memanggil, dengan suara yang seakan membuat semakin mengantuk.

Dan jendela. Beberapa pembangun tidurku masuk melewatinya. Kecil. Namun berarti. Pagi ini masih terjaga oleh jendela berbingkai kayu lapuk dan tua.

Aku sayang dia.


(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)

1 komentar: