NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Sabtu, 28 Januari 2012

Cemburu

Ini apa? Aku kehilangan sinarmu malam ini, bulan. Atau karena kamu hanya datang menyabit mendung yang beberapa hari ini sengaja menguasai kerajaan angin. Sedikit kaget, sekitar empat puluh kilometer per jam! Aku terhuyung ke sana ke mari sama seperti saat pemikiranku terarus pada mata air. Aku tak suka menjadi lebih baik dari yang buruk. Ya, aku hanya akan mencintai jika aku menjadi yang terbaik di antara yang lebih baik.

Aku hanya ingin berdiri di antara gusaran debu yang di bawa angin sore ini, ah aku bosan jika hanya bisa memendam rasa pada tanah liat. Kukira tak akan tumbuh meski beberapa hari ini hujan masih turun, meski beberapa waktu terjadi pancaroba sesaat antara panas dan gerimis. Ini apa?

Aku mulai letih ketika mata tak terbendung lagi oleh secangkir, dua cangkir kopi hitam seperti biasa. Aku rindu pada malam itu, ketika kubasuh wajah dengan butiran lembut yang menghitam legam pada malam. Aku cemburu pada bulan yang beberapa hari ini berkuasa tanpa bintang dan lainnya. Aku sedikit tertampar oleh suasana hati yang terdengar risau.

Ini apa? Aku kepada jumlah tetesan darah yang sengaja juga kusayat sore itu. Aku ingin bertanya pada senja, sedang apa dia di sana? Tidurkah? Siapa yang memeluknya di antara dingin matahari malam? Bukankah harusnya aku yang memakan gelap ketika peluru menghunus mata dan mengecup keningmu?

Sayang, aku cemburu.


(Fahmi Rachman Ibrahim, 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar