NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Rabu, 06 Juli 2011

Sutradaranya Adalah Aku

Biarkan aku memilih.
Ini harusnya tak ada dalam naskah ceritaku, aku ini artis film komedi, bukan drama cengeng yang sengaja membual di depan orang-orang labil yang dengan bodohnya menangis seperti bayi kehausan.
Aku ini hebat.
Biarkan aku yang mengambil cerita ini, atau kau mau menulisnya sendiri?
Jadi siapa yang akan memainkan cerita ini?
Kau, atau aku, atau orang itu?
Aku hanya sedang berpikir, tak ulah kau lelah menampik kemunafikan dalam kepalamu untuk memilihku sebagai bonekamu, di atas segala naskah dusta itu.
Aku tak akan mainkan cerita konyolmu, aku akan tetap berjalan di atas roda putar ini, seperti yang dilakukan orang-orang dalam gym.
Aku ingin punya pilihan.
Aku adalah sutradara untuk ceritaku sendiri.
Kau harus tahu dan paham terhadap kenyataan itu.

Kadang aku berpikir, aku tak ingin menjejakkan langkah di hari esok.
Ya, sangat ingin kulewati hari itu, aku bosan menambahkan satu-per-satu angka di usiaku.
Ini berarti, aku semakin dekat dengan ajalku.
Mengapa tak pergi saja sebelum aku bosan menghitung sisa nafasku?
Harusnya aku memang pergi saat ini, pergi menuju neraka.
Aku hanya lelah.
Aku adalah sutradara untuk cerita ini, cerita yang bukan cerita milikmu.
Ini ceritaku.

(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar