NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Sabtu, 18 Juni 2011

Stiker Superman


Kubuka laptopku pagi buta ini.
Ini ceritanya.
Stiker Superman tertempel dengan gagah yang kubeli di gerbong lima saat pulang.
Kala itu sangat kuat, kutempel dengan penuh kiasan tanpa cerca, harapku adalah indah terukir manis di bagian luar meski tak sebaik dalamnya.
Biru, juga merah yang mendominasi keperkasaannya sembari tersenyum dan terbang dengan tangan kanan menjulang di atas kepala.
Gambar ini dari plastik, kualitasnya bagus.
Tak tergeser kekuatannya meski berulang kali kugosok dengan LCD Screen Cleaning Kit saat kubasuh permukaan luar laptopku.
Terlihat sangat kokoh menempel tak bergeming, tetap tersenyum kecil pada takdir.

Malam ini, ia mulai resah.
Mulai terkelupas bagian kakinya dari permukaan laptop, seraya berujar ingin berlayar.
Ia sakit, kesakitan.
Mungkin seperti luka, namun seakan gengsi terhadap statusnya sebagai orang kuat, ia munafik dan menutup raga lemahnya.
Bohong, ia masih sakit.
Kupaksa untuk mencabutnya, memang sakit.
Terlepas dari permukaan, juga turut kucabut bintang-bintang serta logo yang mendukungnya terlihat kuat di atas.

Ssshh, berbekas.
Lengket, pekat, sulit untuk dibersihkan, serba buruk.
Sekali lagi, kuambil LCD Screen Cleaning Kit untuk mencoba membasuhnya lagi, bekasnya, bukan ia.
Tak bergeming, persis seperti awalnya.
Sedikit, perlahan, sedikit, tanganku sakit, sedikit, perlahan, terangkat.
Baiklah, akan membutuhkan waktu beberapa kilo dekade untuk menyapu bekas tempelan yang kini menjadi semakin memburuk.
Kubasuh, kugeser, kucungkil, kuapakan sebisaku.
Sempat terdengar sebuah wahyu untuk menghapusnya dengan minyak kayu putih, memang lebih ringan, namun maafkan karena aku akan muntah.
Lima lusin dekade telah berakhir untuknya hilang bersih dari permukaan.

Saat ini, yang terpikir adalah menghapus bekas stiker itu secara perlahan, sabar, tetap harus kupakai apa yang kumampu.
Tak perlu kupaksa jalan pintas minyak kayu putih yang kubenci untuk sebuah kecepatan bertanding.
Dan harus kuakui, aku memang bodoh.
Sempat kupercaya stiker itu membuat permukaannya terlihat indah dan gagah, namun sangat buruk saat kutahu kuletih untuk mencabutnya.

(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar