NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Kamis, 30 Juni 2011

Hanya Ilusi

Sudah tercicipi semua pijakan di akhirat, bahkan tak segan ia singgah sejenak di neraka.
Bukan itu intinya, ia hanya sedang terpesona terhadap bidadari-bidadari bertubuh molek yang tak ia sadari, itu hanya ilusi, itu hanya iblis yang menjelma agar ia terperosok lalu terpendam dalam neraka level tertinggi.
Hoam, mungkin ia sedang pulas terbungkam gerimis sore yang hanya menampakkan mendung kelam.
Lihat, yang ia tangkap bukan gadis berkerudung, namun gadis telanjang yang berlumuran darah hitam!
Dan tak pernah ia akan sadar, ia benar-benar terlelap dalam bangunnya, aku serius!
Sedikit demi sedikit ia kejar ilusi nyata di depannya, memang agak susah.
Ia tak menyerah, yang ia rasa hanya nafsu sesaat yang justru akan menenggelamkannya ke dalam jurang api dan tak pernah ia hangus, karena siksanya akan abadi.

Ia masih terlelap.
Kata mereka, ia bodoh, sedang dirasuki oleh iblis tak berperikeiblisan.
Ah, apa peduliku?
Itu hidupnya.
Mari lakukan hidupku, aku tak pernah lelah membangunkannya, menampar wajah cantiknya agar ia terjaga, menyiramnya dengan air selokan agar ia sadar bahwa yang sedang ia lihat hanya fatamorgana, jalan menuju neraka.
Apa dayaku, ia selalu acuh.
Baiklah, aku akan tetap di jalanku.
Maaf mengganggu.

(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar