NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Jumat, 26 November 2010

Malam Bersahabat dengan Kabut

Sesuatu memanggilku dari sana, siapa?
Kulangkahkan kaki menuju dunia luar, sisi lain kamarku.
Kutelusuri pandangan semampuku, ke semua sudut pandang.
Bukan hujan, namun kali ini kabut. Ya, kabut.
Dingin pun dengan nakal dan tanpa permisi mengoyak kulit ari yang tak begitu tebal.
Sedikit nyeri, kucoba bertahan.
Kulihat malam ini bulan sedikit maya, terhalang keegoisan awan yang memamerkan kelamnya.
Pandanganku cacat, tertutup sebuah teman.
Teman?
Mungkin kabut adalah teman.
Karena malam ini, aku terpaksa bersahabat dengan kabut.
Sekitar dua puluh enam derajat kurasakan sakitnya.
Kutawarkan perih ini dengan secangkir hitam yang mendidih, hanya itu.
Namun kuyakin, tak ada yang lebih baik dari bersahabat dengan hujan.

(Fahmi Rachman Ibrahim, 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar