NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Rabu, 07 Desember 2011

Nightmare

Seperti sedang tenggelam. Ini persis seperti refleksi tubuhku di depan cermin yang sengaja diretakkan oleh siraman whisky sisa pemabuk semalam, saat ia kalah telak di arena perjudian agama. Frustasi, aku termangu pada titik embun dan hujan yang menetes di daun pandan pagi ini, ini mimpi? Ini mimpi!

Aku tertidur selama 38 jam. Mungkin lebih dari itu, sambil menggerogoti jerami jalang pada kosong, meneguk darah hijau pada fase puncak sebuah kejuaraan kelam. Ini bukan sebuah kemenangan.

Aku tersudut pada dini hari, aku tertutupi oleh kabut dari segala mimpiku di masa depan. Aku tak pernah ingin mengakhirinya.

Ini mimpiku. Lalu aku masih berlari sambil bergerinjang sepi melewati sebuah jembatan jenuh yang dihabiskan perokok-perokok berat dengan napas engah dan enyah. Aku masih berlari untuk penggapaian meski semakin jauh. Masih menghirup dengan sengaja, air sisa embun pagi itu.


Catatan: Ditulis di SCS Universitas Brawijaya, setelah 38 jam itu.

(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar