NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Senin, 26 Desember 2011

K I T A


Aku ingin berhenti memanggilmu “dear” di depan namamu

Ya, aku hanya tak mau menyamakan aku dengan masa lalumu

Mungkin kamu bernyatakan aku yang sama, ya, aku hanya tak mau ada yang “sama” dari masa lalu di antara kita, ya, kita itu “kita”, bukan?


Aku ingin berhenti memanggilmu dengan sebutan karakter sebuah film kartun

Ya, aku tahu memang itu bukan favourite-mu yang sebenarnya, hanya karena sebutan (lagi-lagi) masa lalumu

Aku berusaha memberikan sebuah kue tart berbentuk itu di harimu yang lalu

Semua setuju

Namun akhirnya gagal karena tak tahu gagal


Kamu sudah kupatahkan?

Aku juga sudah patah

Aku juga ingin sepertimu, tak pernah bergantung lagi pada siapapun

Aku sudah patah


Jauh lebih patah


Mungkin telah beberapa kali muncul hina fana yang menyiram perlahan di muka rambutku

Aku patah, sayang


Persetan dengan siapapun yang mencela dan tertawa saat mendengar sebuah pernyataan:

Aku akan menikah denganmu, kelak...

Mereka hanya pecundang yang sebenarnya tak akan pernah memiliki mimpi seperti kita

Ya, mereka itu pecundang

Mereka hanya bisa menadah tangan, bukan?


Mereka tak pernah tahu, kita telah membuat sebuah lahan kerja baru

Mereka tak pernah tahu, kita telah menjadi penulis baru

Mereka tak pernah tahu, kita telah menata masa depan kita yang baru

Mereka tak pernah tahu, kita telah menabung di rekening kita yang juga baru


Kita sudah sejauh ini, sebagaimana pun tertawa mereka, itu satu-satunya yang membuktikan bahwa mereka tak bisa seperti kita


Sekali lagi, aku tak ingin memanggilmu dengan sebutan “dear” atau sebuah karakter film kartun

Aku hanya ingin menyebutmu, “Linda” tanpa tanda petik...


PS: Selamat pagi, malam... :)


(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)

1 komentar: