NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Minggu, 26 Februari 2012

Malam Itu Benci

Those are the dew in the midnight, cross over the night city park

You couldn’t find what do you need by your breathin’ in the deep ocean

I’m freezing


Di antara sampah-sampah kota yang katamu tak suka kau lihat, berserakan tak karuan

Lalu pada punkers yang menggodamu saat kau berjalan di tempat yang kauanggap karpet merah

Saat itu yang kaugerutukan adalah salah jalan yang aku pilih, nyatanya kau telah percayakan aku sebagai pemilih jalan kita

Dan di bawah kulit terdapat bekuan kabut duapuluhenam derajat tanpa helai rindu sekalipun

Aku tetap tegak, ya setidaknya kau dorong aku untuk tetap bertahan berdiri


Mata itu lagi

Yang selalu aku agungkan di awal pertemuan itu

Di awal aku mulai membenci malam yang katamu aku bodoh

Yang patut kubenci harusnya pagi, karena pagi yang memisahkan kenangan luar biasa di malam hari

Lalu sekarang, sudah paham bagaimana aku membenci malam?


(Fahmi Rachman Ibrahim, 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar