NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Minggu, 07 September 2014

Selamat Malam, Kota Surabaya!


Selamat malam, Kota Surabaya! Kamu masih bangun, ternyata. Ini sudah tengah malam, segeralah tidur karena besok hari senin. Bukankah besok pagi jalananmu akan dipenuhsesaki karyawan-karyawan yang berangkat pukul enam tigapuluh dengan perasaan gondok luar biasa karena tak siap bahwa hari itu sudah hari senin? Besok pagi, langit-tidak-segarmu juga akan penuh asap solar-solar mesin diesel lagi, terutama di sepanjang Kalianak sampai Osowilangon. Yang tidak kalah sibuk tentu jalanan di Walikota Mustajab. Seperti biasa, ajudan-ajudan Bu Risma akan mensterilkan kawasan sekitar Balai Kota sebelum orang nomor satu di Surabaya masuk ke kantornya. Jadi, istirahatlah, harimu besok sangat padat.

Sebelum tidur, tolong sampaikan pesanku pada penjual-penjual kaset porno di sekitar koridor luar bekas gedung Siola, bahwa mereka tak perlu khawatir. Polisi sudah mulai mengurangi rasa curiga mereka. Sampaikanlah, yang terpenting, katakan apa adanya. Jangan tak mau dicurigai tapi ketika ditanya tak mau menjawab jujur bahkan diam saja dan menghindar. Jika mau jujur, polisi akan menaruh simpati pada mereka. Tolong sampaikanlah.
Sampaikan juga pada penjual-penjual ponsel di sekitaran jalan menuju pintu parkir gedung WTC, jangan lagi memaksa. Sewajarnya, mungkin tak masalah menawarkan orang-orang yang lewat apakah bermaksud menjual ponsel, tanpa perlu memaksa sampai membuntuti seperti penjahat. Mereka bisa menakuti pengunjung WTC. Sampaikanlah, yang terpenting, jangan egois. Ketika mereka berpikir pengunjung yang lewat dan mengacuhkan mereka itu egois, dengan begitu mereka juga egois. Masing-masing individu punya urusan berbeda-beda. Sewajarnya saja. Sampaikanlah, tolong.
Segeralah beristirahat, Surabaya! Jangan jatuh sakit, sesak nafas, darah rendah, vertigo, diare, ah aku tak pintar membedakan istilah-istilah penyakit. Yang terpenting, jaga kesehatanmu, jangan sakit, nanti mati. Dan jangan pernah mati, atau kamu akan benar-benar seperti apa yang orang-orang nyanyikan, “Kota Kenangan”, bukan lagi “Kota Pahlawan”.
Selamat malam, Kota Surabaya!


(Fahmi Rachman Ibrahim, 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar