NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Kamis, 07 Februari 2013

(Apa) Aku (Apa)?



Ini tentang aku, tentang aku yang tak bisa (lagi) menelaah siapa aku ini, berasal darimana aku ini, terbentuk dari apa aku ini, dan beberapa pertanyaan simpel lainnya. Bagaimana bisa kutahu siapa aku jika pun aku tak tahu aku ini apa? Ah, semacam pertanyaan klasik yang belum pernah berhasil bisa kutemukan jawabannya untuk kujawab sendiri.

Aku masih berjalan, menyingsingkan celana kainku beberapa lipatan ke atas sambil mengangkat tumit agar tak membangunkan sebongsor beruang madu yang terbius gerah terik Senggigi. Aku bahkan tak pernah mengenali di mana aku sedang berdiri, beberapa kali kucoba menggali kuburku untuk sebuah harapan mungkin saja akan kutemukan satu atau minimal dua klu tentang penjelasan realistis aku ini apa, bukan hanya siapa dan bagaimana. Nyatanya aku belum (juga) menemukan klu-klu itu di dalam lubang-lubang hasil galianku di tengah lolongan serigala malam khas film horor dengan scene kuburan. Takut? Aku lebih takut jika aku berlama-lama tak mengenali diriku, tentu tak ada yang lebih menyeringai menyeramkan dari itu sampai saat ini, menurutku. Beberapa kali juga aku tertimbun lubang-lubang galianku sendiri. Mungkin terlihat bodoh, tertimbun di lubang pencarian jati diri seperti bunuh diri dengan cara paling remeh dan tak berharga sama sekali.
Aku masih berjalan, menjinjit, masih takut membangunkan tak hanya beruang madu namun juga anakonda purba yang telah lama tertanam di dalam perutku. Anakonda itu malah memakan lebih banyak dan semakin banyak makanan hasil makanku, dan bahkan aku tak mencerna apapun dari apa saja yang kumakan. Ini semakin terlihat bodoh. Untuk bertahan hidup dengan makan saja aku diperdaya anakonda, bagaimana aku bisa mencari aku ini apa? Berapa lubang lagi yang harus kugali untuk mencari klu-klu itu? Masih perlukah mencari klu-klu jika itu akhirnya hanya akan menjadi puzzle dan aku masih harus menyusunnya lagi sehingga akan lebih membutuhkan banyak waktu? Berapa lama lagi?
Ah, banyak tanya akan semakin menunjukkan kebodohanku. Yang terpenting, aku tetap berjalan menjinjit. Aku tak akan berlari sedikit pun, iya, aku harus menghemat energi secara ekstra. Tunggu aku sampai kutemukan aku ini apa, Bubble Gum!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar