NOW AVAILABLE! "DIALOG BISU"

Minggu, 04 Maret 2012

Haus

Telah hanyut pada lautan nafsu yang menderu malam. Penghibur-penghibur malam telah terpajang di dalam aquarium raksasa. Siap tersewa, terbeli harga dirinya, namun ia juga dapat kenikmatan tiada tara.

Aku mencintaimu (dengan) (hampir) sempurna. Beda jauh dengan hidung belang berdompet tebal berisi bon-bon makan siang di kantin kelontong. Melupakan sejenak istri mereka. Anak mereka. Ya, mereka, hidung belang itu sedang jajan di luar rumah. Mungkin bosan makan tempe goreng, mereka coba makan junk-food. Nikmat, tapi itu harusnya jadi sampah, merusak semua organ.

Kamu itu menyegarkan, dan memulihkan.


(Fahmi Rachman Ibrahim, 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar