Jadi, ini hari burukmu, ya?
Pasti karena aku melantunkan lagu kematian di tiap desir telingamu
Atau karena aku rajin menyapu gembiramu dan membuangnya ke tong sampah?
Mungkin sedikit olesan emosi yang kamu tuangkan dalam madu pagimu
Itu yang sedikit mematikan jera yang kamu rasakan
Ya, jera
Ini pasti hari burukmu
Bisa aku melihatnya dalam tiap detik jalanmu
Pagi
Siang
Sore
Malam
Aku sangat yakin
Ini hari burukmu
Kamu melipat segala senyum di tiap detil tubuhmu
Embun pagi
Matahari siang
Venus sore
Bulan petang
Bintang malam
Ya, di tiap satu momenmu, kamu melenguh sakit
Tapi hanya malam ini, aku bisa merasakan indahnya ungkapanmu
Indah, karena tak pernah semudah biasanya untuk kudapat
Indah, menanti sepanjang hari untuk keluarkan hibahnya
Indah sekali
Hari burukmu,ya?
Dan hari ini aku mulai belajar mencintai malam
(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)
Hari itu aku bukan hanya belajar untuk sekedar mengatakan aku mencintaimu, lebih dari itu, aku belajar untuk menggenggammu lebih erat lagi dari hari sebelumnya.
BalasHapusHari itu bukan hari burukku, itu hari kemenanganku melawan egoku sendiri :)