Sudah serba
bisu. Sekarang aku mulai buta, sama, menyerupai identik dengan beberapa detik
yang lalu saat kuputuskan untuk berhenti menuang tinta pada air mata. Sekarang
sudah serba diam, sudah benar-benar mati atau bagaimana? Mungkin memang semua
masih serba dilema, di ujung tanduk. Bahkan untuk menentukan seberapa jengahnya
aku pada malam telah punah, aku tidak lagi pandai menumpahkan darah-darah
pendonor yang tak mengerti permasalahanku. Sudah habis, benar-benar habis. Aku
masih menulis tanpa ritme, tanpa tema, iya, aku tahu aku akan ditegur guruku.
Ini memang salah, sebuah tulisan tanpa tema. Bisa kalian temukan?
Aku sudah habis.
Sekali lagi habis.
(Fahmi Rachman Ibrahim, 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar