Lalu muncul album re-arrangement ini |
Kamu nyata, kamu
datang malam ini. Kamu mendengar aku bicara, kamu melihat aku bercakap, kamu
menikmati aku bernyanyi, kamu menadah aku bersandar.
Kamu nyata. Kamu
datang malam ini. Kamu mengenalkan aku pada kumpulan langit malam yang jingga,
pada rumah berdesain benteng kuno, pada jalanan bernama “Seram”, bahkan pada
jalanan parkir yang sering dilanggar pejalan kaki seperti kataku.
Kamu
mengenalkanku di jendela, di ujung sebuah lorong. Kamu memanggil kecil dari
balik luar pintu ruang 211. Dan ketika kubuka, itu kamu, dan kamu nyata.
(Fahmi Rachman Ibrahim, 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar