Baiklah.
Duapuluh, dan ini sudah tua.
Itu cukup untuk
mengawali semuanya.
Sudah berapa
banyak dosa yang terkumpul?
Bagaimana,
siapkah memakan najis-najis serta beribu noda yang tertikam dengan sengaja?
Ini sudah renta,
cukup dikatakan karena telah berkepala dua. DUA, tidak, aku hanya menegaskan.
Kau pikir,
duapuluh adalah tentang kebebasan minum-minum karena telah busuk?
Tak semudah itu,
bodoh. Angkamu semakin senja, tidak berarti semakin bebas memakainya untuk
masuk ke bar-bar dan menjajakan birahimu untuk pekerja seks itu.
Iya, yang
harusnya terjadi adalah kausimpan angka tuamu untuk berdoa, semoga angkamu
semakin diberkahi.
Hahaha, kau
pasti berakting, ini bukan dirimu!
Segera,
segeralah bangkit dari selimut merahmu!
Ini sudah pagi,
sudah duapuluh tahun.
Sudah. Sudah.
Tak seburuk itu.
Mari memulainya
lagi seperti aku memulainya dari nol, meskipun ini sudah duapuluh.
Masih tentang
angka tujuh itu.
#SuperSe7en
(Fahmi Rachman Ibrahim, 2012)