Malam ini
Juli
Juli
Juli
Juli
(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)
Aku bingung menulis apa malam ini. Bahkan mungkin tak akan ada sentuhan puisi atau beberapa ilustrasi sastra yang biasa kupakai. Benar sekali! Kalian telah menebak, aku sedang budrek, atau bahasa keren jaman sekarang adalah galau. Aku lebih suka budrek, lebih mendalam.
Lalu apa? Saat ini aku sedang menatap langit. Ya, aku sedang di balkon lantai dua rumahku yang notabene belum selesai direnovasi. Aku duduk sendiri, tak ada secangkir kopi seperti biasanya, tak ada makanan sambilan atau makanan pokok sekali pun. Dengung nyamuk yang rajin melewati telinga, juga sesekali mereka hisap darahku. Hei, mereka pesta malam ini. Hehehe.
Kembali ke budrek itu.
Ini bukan tentang sepeda
Ini tentang puisi
Aku cinta puisi
lebih dari seorang kekasih
tak sampai melebihi seorang Ibu
(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)
Dia tidak fiksi
memang
Dia ternyata bukan ilusi
tidak
Nyatanya
dia memang tak pernah ada
Hahahahaha
Aku hanya berkhayal
(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)
Sangat menggigil ketika kupijak tengah malam di lima jam keberangkatanku menuju tiga kota penghubung. Bukan, aku hanya sedang dipenggal sebuah kenyataan bahwa frekuensi gelap mataku semakin habis, maka tak lama lagi aku menguning, kembali menjadi patung emas. Sempat kusesalkan saat kutinggalkan pijakan terdahulu hanya karena ego yang mendominasiku, dan kala itu kutemui pengganti kopi malamku. Sebenar-benar aku melayang, tak akan pernah kudapati takdir burukku, selalu tertampar kesakitan yang disuguhkan tiap kaum hawa untukku. Kini mulai ragu untuk percaya pada beberapa kopi biasa.
Lalu malam itu aku temukan menu baru, kopi kapulaga. Hangat tusukannya pada lidah meski terhidang sangat dingin tak seperti kopi hitam biasa. Kuteguk hanya untuk kusembuhkan malamku. Masa lalu, kusesalkan untuk membakarnya hidup-hidup. Aku sedang ditelan dilema, ingin kuulang agar tak ada penyesalan itu.
Kopi kapulaga mengantarku ke atas tebing curam. Semoga tak terjun bunuh diri. Kopi yang tercampur oleh biji kapulaga, mengantarku untuk menahan ego kembali pada masa itu. Semoga tidak. Namun semoga juga iya.