Pagi
Masih setengah nyawa yang
terkumpul
Ini sudah pagi
Seperti yang pernah kutulis
beberapa jam yang lalu, pagi
Sudah sedikit naik ke penjuru
langit-langit setelah aku tunaikan sholat
subuh
Ini masih pagi
Aku hirup semuanya, semua spirit yang mungkin aku rasakan karena
ini sudah pagi
Aku sedang rindu
Kepada dia yang sering kusebut
embun dan embun
Di sini tak kutemuinya, panas,
lembab, dan seperti asing meski harusnya familier
Aku rindu dia
Kepada dia yang kunamai embun
Kepada dia yang kuanalogikan embun
Embun
Bukan batu kapur
Pernah kuminum secangkir kopi
hitam (seperti biasa) buatan ibu tadi malam
Iya, harusnya itu yang kupakai
untuk begadang dan mengerjakan tugas
negara
Nyatanya terabaikan hingga pagi
ini
Rasanya sudah beda
Pagi
Ini sudah pagi
Ini masih tentang pagi, seperti
yang pernah kutuliskan saat itu
Tentang rinduku pada embun
Embun
Bukan batu kapur
(Fahmi Rachman Ibrahim, 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar