"Dropped in the rain." |
"Ini baru memasuki November. Yakin mau segera pulang? Yakin tak mau duduk lagi dan membicarakan hal penting?"
"Apa harus selalu ada akhir pertemuan? Aku mau kamu duduk di sini. Tolong tekan tombol pause-nya, kita ngobrol semau kita."
"Tak akan pernah ada waktu yang kadaluarsa, kan? Waktu memang penipu ulung. Maka dari itu, hentikan sejenak, pegang pundakku."
"Jalani saja jika masih merasa nyaman. Tak perlu terburu-buru berpindah ke scene yang lain jika memang belum perlu."
"Yap. Tak perlu berpindah scene sebelum memang merasa perlu (dengan sendirinya) untuk berpindah. Kita adalah tuhan."
"Kita adalah tuhan. Kita bebas menulis dan menggambarkan akan seperti apa scene kita. Resiko ditanggung penumpang, ya."
"Kita bertemu secara nyata dalam mimpi. Iya, kadang mimpi bisa sangat terasa nyata, seperti saat ini."
"Apakah dengan memainkan formasi 4-4-2 sudah bisa menjamin main aman?"
"Roses are red, violets are blue. Don't go on rush, but hey, thank you."
"Unfortunately, it was dissapointing first November. Very much."
"Ah, selalu begitu."
#HaiNovember
(Fahmi Rachman Ibrahim, 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar