Malam itu harusnya aku terbuai oleh terik cahaya bulan
Aku dibawa melayang, meskipun aku tahu akan sakit saat terjatuh
Bahkan di tengah-tengah awan, kuhirup beberapa kemunafikan karbondioksida
Sesaat aku terkapar dan sesak, namun berhasil kustabilkan pernapasanku
Ini hebat, belum pernah aku terbang setinggi ini
Baru kutahu jatuh dari ketinggian yang berlebihan itu rasanya linu, bukan sakit biasa
Terlebih saat dibanting, bukan hanya dijatuhkan
Bukan hanya sakit, namun juga linu
Sengaja kuulang agar semakin menegaskan aku sedang sakit
Meskipun hanya dengan satu pengucapan malam yang menutup hariku, juga mataku
Rasanya linu, bukan sakit
(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar