Sebuah cermin tua di kamarku telah sedikit kusam
Cermin itu tertempel lemas selama lebih dari setengah umurku
Ya, yang kutahu cermin ini selalu jujur meski telah butut
Setiap gerak yang tercipta di depannya akan ia pantulkan apa adanya, persis dengan apa yang ada
Tak seperti sebuah kamera
Cahaya yang dipantulkan selalu berusaha lebih sempurna dari objek aslinya
Munafik, bukan?
Teknologi selalu memunafikkan
Nyatanya aku tetap cinta cermin ini
(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar