How could you make me proud?
You were nothing.
In fact, you were nobody since I met you last year.
Lalu bagaimana aku membuatmu tersenyum?
Haruskah dengan menjadi pemenang di ajang pemilihan sesuatu,
Atau menjadi seorang presiden mengalahkanmu,
Atau mendapatkan uang berlipat-lipat Rupiah?
Bagaimana?
Tidak, kamu hanya perlu mati.
(Fahmi Rachman Ibrahim, 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar